Transistor merupakan komponen aktif/semikonduktor. Pada tahun 1951 mbah William Sckockley menemukan transistor bipolar (mungkin ada yang m...
Transistor merupakan komponen aktif/semikonduktor. Pada tahun 1951 mbah William Sckockley menemukan transistor bipolar (mungkin ada yang membuang terus ditemukan J) transistor jenis ini sering digunakan dalam rangkaian elektronik, transistor bipolar pada umumnya terdapat 3 kaki yaitu Base (B), Collector (C) dan Emittor (E).
Transistor sering digunakan sebagai:
- Penguat tegangan / sinyal
- Saklar (switching ON/OFF)
- Stabilisator tegangan
- Modulasi sinyal dll.
Transistor jenis bipolar dibagi menjadi 2 yaitu PNP dan NPN.
Cara mencari kaki B-C-E pada transistor cukup kita lihat datasheetnya saja… mudah to… . Sebenarnya sobat Robotikawan juga bisa mencarinya dengan menggunakan multimeter analog. Ok sob… mari kita coba saja:
- Cara mencari B-C-E Transistor NPN
Pertama kali sobat cari Basisnya dulu, ambil multi meter analog, kemudian posisikan pada OHM meter dengan sekala 10K. Karena sobat belum tahu kaki B-C-E maka kaki transistor kita beri nama 1, 2 & 3. Prinsipnya probe hitam sebagai Basis (Pobe hitam diam)
- Nah sekarang ambil probe Hitam letakkan pada kaki 1.
- Kemudian probe merah pada kaki 2, amati.
- Jika multimeter menunjukkan nilai lanjutkan pada kaki ke-3.
- Jika multimeter menunjukkan nilai maka Basis berada pada kaki 1.
- Apabila pada langkah ke-2 (kaki 2) tidak menunjukkan nilai, probe hitam di pindah ke kaki 2, selanjutnya probe merah ke kaki 1, kemudian probe merah dipindah ke kaki 3 jika kedua kaki tersebut menampilkan nilai maka basis berada di kaki 2.
- Apabila langkah ke-2 dan ke-5 belum ditemukan Basisnya, pindah probe hitam ke kaki-3 lakukan langkah seperti tadi. Jika masih tidak ditemukan basisnya berarti transistornya yang rusak.
Ke-2 Cari Colektor dan Emitor.
- Skala multimeter masih sama.
- Probe hitam dihubunkan dengan sembarang kaki (kecuali basis).
- Probe merah pada kaki yang satunya (kecuali basis).
- Jari tangan memegang ujung/besi probe hitam secara bersamaan sentuh kaki basis catat hasilnya.
- Tukar posisi probe hitam ke kaki probe merah yang tadi, sedangkan probe merah ke kaki probe hitam tadi.
- Jari tangan memegang ujung/besi probe hitam secara bersamaan sentuh kaki basis catat hasilnya.
- menunjukkan nilai R lebih kecil dari nilai tadi maka bisa dipastikan kolektor berada pada kaki terakhir ini.
Nilai R emitor > Nilai R kolektor.
2. Cara mencari B-C-E Transistor PNP
Masih sama pertama kali sobat cari dulu Basisnya, multimeter masih sama di posisi OHM meter dengan sekala 10K. Karena sobat belum tahu kaki B-C-E maka kaki transistor kita beri nama 1, 2 & 3. Prinsipnya probe merah sebagai Basis (Pobe merah diam)
- Langsung saja letakkan probe hitam pada kaki 1.
- Kemudian probe merah pada kaki 2, amati.
- Jika multimeter menunjukkan nilai lanjutkan pada kaki ke-3.
- Jika multimeter menunjukkan nilai maka Basis berada pada kaki 1.
- Apabila pada langkah ke-2 (kaki 2) tidak menunjukkan nilai, probe merah di pindah ke kaki 2, selanjutnya probe hitam dipindah ke kaki 1, kemudian probe hitam dipindah ke kaki 3 jika kedua kaki tersebut menampilkan nilai maka basis berada di kaki 2.
- Apabila langkah ke-2 dan ke-5 belum ditemukan Basisnya, pindah probe merah ke kaki-3 lakukan langkah seperti tadi. Jika masih tidak ditemukan basisnya berarti transistornya yang rusak.
Ke-2 Cari Colektor dan Emitor
- Skala multimeter masih sama.
- Probe merah dihubunkan dengan sembarang kaki (kecuali basis).
- Probe hitam pada kaki yang satunya (kecuali basis).
- Jari tangan memegang ujung/besi probe merah secara bersamaan sentuh kaki basis catat hasilnya.
- Tukar posisi probe merah ke kaki probe hitam yang tadi, sedangkan probe hitam ke kaki probe merah tadi.
- Jari tangan memegang ujung/besi probe merah secara bersamaan sentuh kaki basis catat hasilnya.
Nilai R emitor > Nilai R kolektor
Merasa kesulitan?? Yuk kita cari cara termudah dalam mencari B-C-E nya menggunakan multimeter digital. Langsung saja posisikan multimeter pada HFE. Oiya HFE adalah Gain atau besar penguatan arus yang dihasilkan oleh transistor, setiap transistor berbeda beda.
Mari kita lanjutkan lagi, selanjutnya masukkan kaki kaki transistor tersebut pada lubang PNP/NPN, misalkan pada lubang NPN dan kaki 1-2-3 ke B-C-E dan menunjukkan nilai HFE (lebih besar dari nol, nilai HFE tergantung jenis transistor) maka urutan transistor tersebut yaitu kaki 1=B, kaki 2=C & kaki 3=E dan jenis transistor tersebut adalah NPN.
Nah sebagi contoh saja transistor yang kita baca transistor 2N2222 dengan nilai HFE minimal=30 dan nilai HFE maksimal=300 (nilai HFE bisa dilihat di datasheet), nah misalkan nilai yang terbaca pada multimeter digital 241 maka transistor tersebut dalam kondisi bagus/normal dan kaki B-C-E sesuai urutan tersebut.
Cukup dulu pengenalan transisitornya lain kali kita buatkan artikel transistor sebagai switch/saklar ON/OFF.
Source : Ardutech.com
COMMENTS